Sunday, March 6, 2011

Selamat Ulang Tahun Ibu


Hari ini ulang tahun ibu. Yang ke 52.
Tapi perayaan tadi biasa saja. Benar-benar biasa.
Seperti makan siang biasanya. Tidak ada semangat ulang tahun.
Belakangan memang ibu sedang sakit.
Tapi sekarang sudah dalam tahap penyembuhan. Cuma, keluhan lemasnya tidak kunjung hilang.
Dan jelas, itu mempengaruhi suasana perayaan tadi.

Ketika tadi di perjalanan pulang, aku menerawang.
Kalau suatu hari, para anak durhaka dipanggil dan disuruh berbaris,
Pasti aku termasuk di dalam barisan itu.
Kalau diperingkatin, mungkin aku masuk dalam sepuluh besar.
Karena memang, dosaku berlimpah.

Sering aku mendengar bahwa:

Saturday, March 5, 2011

Dear Note.. (Siapa tahu Pak SBY baca)

Dear Note..
What a Friday!
Tahu tidak? Tadi, aku benar-benar merasakan belahan pantat orang bergeser perlahan di pinggangku.
Buah dada ibu-ibu meraba pinggir lenganku.
Punggungku dan punggung mas-mas di belakang saling menempel.
Seolah-olah keringat adalah perekat bagi kita berdua.
Kupegang tasku erat-erat.
Kupertahankan, seakan dia hartaku satu-satunya di dunia ini yang tersisa.
Tak usah kau tanya tentang udara. Pengap dan sesak. Hanya itu jawaban yang ada.

Tapi sayang.. Perjalananku tadi tidak ditemani oleh sepatu Converse-ku, Pak SBY, dan Mentri-nya yang mengurusi kereta.
Kalau mereka ikut, pasti lebih seru!