Thursday, December 31, 2015

Terima Kasih, Alam Semesta

Akhir tahun lalu, 30 Desember 2014.
Ada tiga kemungkinan di hadapan gw.
Kemungkinan ketinggalan pesawat,
kemungkinan nambah liburan (untuk pertama kalinya) di Bali,
dan kemungkinan pesawatnya delay, jadi bisa pulang malam itu juga.

Kemungkinan yang tadinya pasti mustahil, malah dikasih ke gw sama alam semesta.
Gw, yang udah terlambat 15 menit dari waktu keberangkatan, ditambah panik dan ngos-ngosan, masih bisa check-in karena pesawat delay 30 menit. 

Di pesawat, perasaan gw campur aduk. 
Rasa masih mau liburan malam itu, BESAR banget. Apalagi itu pertama kalinya gw ada di Pulau Bali. Masa cuma numpang lewat dan cuma ngerasain bandaranya doang.

Tapi di sela kecil hati gw ada keyakinan, kalau tindakan alam semesta yang terkesan maksa supaya gw bisa pulang malam itu pasti ada alesannya.

Jadi, pulanglah gw malam itu dengan pikiran, "Yaudahlah Ge, tahun baruan aja di rumah. Kaya tahun-tahun sebelumnya."

Sampai akhirnya memori itu berdiri tegap di depan gw sekarang.
Dan lewat memori itu, gw nitip salam buat ngucapin terima kasih.
Terima kasih sama alam semesta.
Terima kasih sama teman-teman trip Kawah Ijen gw tahun lalu.
Dan terima kasih buat teman-teman yang ada di foto ini:


Ya, ini memori malam tahun baru terakhir bareng Pak Elfin.
Malam itu, lebih rame dari malam tahun baru biasanya. Semua senang.
Dan, keluarga Elfin Bachtiar semua ikutan foto, termasuk Pak Elfin sendiri. :)

Terima kasih untuk kesempatan tak tergantikan ini, alam semesta.
Selamat tahun baru 2016.



No comments:

Post a Comment